Posted by : Nezumi-KID
Jumat, 06 April 2012
(Sunan Gunung Jati)
Oleh : Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, SE
Syech
Syarief Hidayatulloh dilahirkan Tahun 1448 Masehi. Ayahanda Syech
Syarief Hidayatulloh adalah Syarief Abdullah, seorang dari Mesir
keturunan ke 17 Rosulullah SAW, bergelar Sultan Maulana Muhamad, Ibunda
Syech Syarief Hidayatullah adalah Nyai Rara Santang dan setelah masuk
Islam berganti nama menjadi Syarifah Muda’im adalah Putri Prabu
Siliwangi dari kerajaan Padjajaran.
Syech Syarief Hidayatullah berkelana untuk belajar Agama Islam dan sampai di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Syech Syarief
Hidayatullah dengan didukung uwanya, Tumenggung Cerbon Sri Manggana
Cakrabuana alias Pangeran Walangsungsang dan didukung Kerajaan Demak,
dinobatkan menjadi Raja Cerbon dengan gelar Maulana Jati pada tahun
1479.
Sejak itu
pembangunan insfrastruktur Kerajaan Cirebon kemudian dibangun dengan
dibantu oleh Sunan Kalijaga, Arsitek Demak Raden Sepat, yaitu
Pembangunan Keraton Pakungwati, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, jalan
pinggir laut antara Keraajaan Pakungwati dan Amparan Jati serta
Pelabuhan Muara Jati.
Syech Maulana
Jati pada Tahun 1526 Masehi, menyebarkan Islam sampai Banten dan
menjadikannya Daerah Kerajaan Cirebon. Dan pada Tahun 1526 Masehi juga
tentara Kerajaan Cirebon dibantu oleh Kerajaan Demak dipimpin oleh
Panglima Perang bernama Fatahillah merebut Sunda Kelapa dan Portugis,
dan diberi nama baru yaitu Jayakarta.
Pada tahun 1533
Masehi, Banten menjadi Kasultanan Banten dengan Sultannya adalah Putra
dari Syech Maulana Jati yaitu Sultan Hasanuddin.
Syech Maulana
Jati salah seorang Wali Sanga yang mempekenalkan visi baru bagi
masyarakat tentang apa arti menjadi Pemimpin, apa makna Masyarakatm, apa
Tujuan, Masyarakat, bagaimana seharusnya berkiprah di dalam dunia ini
lewat Proses Pemberdyaan.
Syech Maulan
Jati melakukan tugas dakwah menyebarkan Agama Islam ke berbagai lapisan
Masyarakat dengan dukungan personel dan dukungan aspek organisasi
kelompok Forum Walisanga, dimana forum Walisanga secara efektif
dijadikan sebagai organisasi dan alat kepentingan dakwah, merupakan
siasat yang tepat untuk mempercepat teresebarnya Agama Islam.
Syech Maulana Jati berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 26 Rayagung tahun 891 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1568 Masehi.
Tanggal Jawanya adalah 11 Krisnapaksa bulan Badramasa tahun 1491 Saka.
Meninggal dalam
usia 120 tahun, sehingga Putra dan Cucunya tidak sempat memimpin Cirebon
karena meninggal terlebih dahulu. Sehingga cicitnya yang memimpin
setelah Syech Maulana Jati.
Syech Syarief Hidayatullah kemudian dikenal dengan Sunan Gunung Jati karena dimakamkan di Bukit Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati banyak meninggalkan ipat-ipat atau nasehat, diantaranya adalah “INGSUN TITIP TAJUG LAN FAKIR MISKIN”.
Sumber :http://www.ceritarakyatindonesia.com/